zikir,fikir, amal sholeh

zikir,fikir, amal sholeh

Minggu, 20 Maret 2011

soal soal biologi kls VII

1. Satuan struktural dan fungsional terkecil mahluk hidup disebut…
a. Gen
b. Kromosom
c. Sel
d. Jaringan

2. Ilmuwan yang berjasa dalam penemuan sel adalah…
a. Edward Jenner
b. Robert Hooke
c. Dr. Cristian Eijkman
d. Louis pasteur

3. Fungsi bagian – bagian sel antara lain :
1. Mengatur seluruh kegiatan sel
2. Mengatur keluar masuknya sel
3. Tempat terjadinya kegiatan sel
4. Untuk pernapasan atau respirasi
5. Pelindung bagian sel didalamnya
Fungsi membran sel ditunjukkan oleh nomor….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 3 dan 5
d. 2 dan 5

4. Perbedaan antara sel hewan dengan tumbuhan dapat dilihat dari keberadaan….
a. Dinding sel dan sentriol
b. Sentriol dan nukleus
c. Nukleus dan plastida
d. Plasma sel dan sentriol

5. Jaringan epitel dapat dibedakan dari bentuk sel – sel penyusunnya, yang tidak merupakan sel penyusunnya adalah…
a. Pipih
b. Kokus ( bola )
c. Kuboid ( Kubus )
d. Kolumnar ( Balok )

6. Gen yang merupakan faktor keturunan terdapat dalam kromosom, sedangkan kromosom terdapat dalam…
a. Vakuola
b. Sitoplasma
c. Nukleus
d. Mitokondria

7. Bagian terluar sel hewan berupa…
a. Dinding sel
b. Mitokondria
c. Membran sel
d. Nukleus

8. Jaringan ikat bersifat kuat dan berfungsi sebagai….
a. Pemberian bentuk dan pelindung
b. Pelindung dan penggerak psif
c. Pelindung dan penguat
d. Penguat dan penyangga

9. Pengatur keluar masuknya zat – zat pada sel dilakukan oleh….
a. Vakuola
b. Dinding sel
c. Sentrosom
d. Membran

10. Salah satu contoh plastida yang hanya terdapat pada sel – sel tumbuhan adalah…
a. Klorofil
b. Lisosom
c. Ribosom
d. Badan golgi

11. Tabel berikut menunjukkan perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan
Bagian sel Sel tumbuhan Sel hewan
Bagian terluar Dinding sel (1)
(2) Punya Tidak memiliki
Bentuk Tetap Tidak tetap
Vakuola Besar Kecil
Nama bagian nomor 1 dan 2 adalah…..
a. Plastida dan membran sel
b. Membran sel dan plastida
c. Selulosa dan sentriol
d. Plasma sel dan plastida

12. Berikut ini merupakan bagian penyusun mahluk hidup sehinggga makhluk hidup disebut juga organisme.
1. organ
2. sel
3. organisme
4. jaringan
5. sistem organ
Urutan organisasi kehidupan dari bagian yang paling sederhana ke yang paling kompleks adalah…
a. 1, 2, 3, 4, 5
b. 2, 3, 1, 4, 5
c. 3, 4, 5, 2, 1
d. 2, 4, 1, 5, 3

13. Sekumpulan semut di dalam liang tanah membentuk….
a. Individual
b. Komunitas
c. Populasi semut
d. Keluarga semut

14. Sebatang pohon kelapa di kebun merupakan contoh dari…
a. Individu
b. Komunitas
c. Populasi
d. Ekosistim

15. Pada ekosistem terdapat beberapa jenis makhluk hidup ; tanaman jagung, bakteri, ulat burung, alang – alang, belalang dan tikus. yang berfungsi sebagai produsen adalah….
a. Tanaman jagung dan alang - alang
b. Alang – alang dan tikus
c. Bakteri dan ulat
d. Alang – alang dan tikus

16. Data :
1. Air
2. tanah
3. bakteri
4. jamur
5. capung
6. udara
Yang merupakan komponen abiotik dari data diatas adalah…
a. 2, 3 dan 4
b. 1, 2 dan 6
c. 3, 4 dan 5
d. 4, 5 dan 6

17. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut….
a. Ilmu lingkungan
b. Saling ketergantungan
c. Ekosistem
d. Ekologi

18. Peranan pengurai dalam ekosistem adalah…
a. menghancurkan mineral
b. Mengubah mineral menjadi humus
c. Menguraikan senyawa organik
d. Menguraikan mineral dalam tanah

19. Tanaman tanduk rusa yang meneMpel pada pohon – pohon sebagai tempat hidupnya disebut….
a. Mutualisme
b. Parasitisme
c. Komensalisma
d. Ansimbiosis

20. Energi matahari sebelum sampai ke konsumen terlebih dahulu di simpan berupa makanan oleh….
a. Tumbuhan hijau
b. Semua hewan
c. Tumbuhan dan hewan
d. Semua tumbuhan

21. Fotosintesis pada tumbuhan pada hakekatnya pengubahan energi….
a. Kimia menjadi gerak
b. Cahaya menjadi gerak
c. Panas menjadi kimia
d. Cahaya menjadi kimia

22. Pada percobaan fotosintesis, daun direbus dalam air yang mendidih, tujuannya ntuk….
a. Melarutkan klorofil
b. Membuat daun lemas
c. Mematikan bakteri yang menempel di daun
d. Mematikan sel - sel

23. Larutan iodium untuk menguji hasil fotosintesis berupa…
a. Zat gula
b. Zat asam
c. Amilum
d. Asam arang

24. Peristiwa makan dan dimakan menurut urutan tertentu dalam dunia kehidupan disebut….
a. Jaring – jaring kehidupan
b. Rantai kehidupan
c. Jaring – jaring makanan
d. rantai makanan

25. Interaksi antara dua makhluk hidup berbeda spesies dalam hubungan yang berlangsung dan erat disebut….
a. Ansimbiosis
b. Komensolisme
c. Parasitisme
d. Simbiosis

26. Kawasan yang berisi flora dan fauna langka disebut….
a. Taman bunga
b. Taman langka
c. Cagar alam
d. Kebun raya

27. Perubahan sususnan gen yang bersifat menurun disebut….
a. reproduksi
b. Mutasi
c. Seleksi
d. Rekombinasi

28. Variasi pada suatu spesies lebih dikarenakan karena faktor….
a. Reproduksi seksual
b. Mutasi
c. Reproduksi aseksual
d. Rekombinasi

29. Radiasi dapat menyebabkan terjadinya….
a. Reproduksi
b. Mutasi
c. Rekombinasi
d. Replikasi DNA

30. Berikut ini penyebab berkurangnya keanekaragaman makhluk hidup, kecuali….
a. Tingkat reproduksi tinggi
b. kurangnya cagar alam
c. Eksplorasi berlebihan
d. Pencemaran lingkungan

31. Perubahan susunan gen dapat disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini, kecuali…
a. Kesalahan replikasi DNA
b. Suhu
c. Sinar x
d. Pemanasan global

32. Dibawah ini merupakan fungsi hutan, kecuali….
a. Habitat bagi tumnuhan
b. penghasil oksigen
c. Mencegah erosi dan banjir
d. Penghasil bahan baku mebel

33. Pencemaran udara oleh bahan pendingin ruangan disebabkan oleh suatu polutan berupa gas….
a. CH4
b. CFC
c. NO2
d. CO

34. Limbah berikut yang paling sulit di uraikan oleh bakteri adalah….
a. Kertas
b. Seng
c. Plastik
d. kayu

35. Efek rumah kaca mengakibatkan suhu rata – rata permukaan bumi….
a. Stabil
b. Meningkat
c. Tidak stabil
d. Menurun

36. Dalam teori kependudukan. Thomas Robert Malthus berpendapat bahwa….
a. Pertambahan penduduk seperti deret ukur
b. Pertambahan penduduk seperti deret hitung
c. Pertambahan jumlah bahan makanan seperti deret ukur
d. Pertambahan penduduk berbanding terbalik dengan jumlah makanan

37. Dinamika penduduk suatu negara dipengaruhi oleh faktor berikut, kecuali….
a. Angka kematian
b. Angka kelahiran
c. Migrasi
d. Urbanisasi

38. Salah satu akibat yang timbul dari kepadatan penduduk yang tinggi terhadap sumber daya alam yang tersedia adalah….
a. Air dan tanah makin sulit diperoleh
b. makin banyaknya pohon – pohon yang ditanam
c. Iklim dan suhu stabil
d. Terjaminnya keseimbangan rantai makanan

39. Pembangunan apartemen di kota – kota besar dilakukan untuk mengatasi ketersediaan….
a. Lahan
b. Air bersih
c. Pangan
d. Udara bersih

40. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui dari…
a. Daftar pemilih tetap
b. Jejak pendapat
c. Polling
d. Sensus penduduk

41. Gas berikut yang memiliki daya afinitas yang tinggi terhadap Hb dan dapat menyebabkan keracunan adalah…
a. Hidrogen
b. Nitrogen
c. Karbondioksida
d. Karbon monoksida

42. Bagian sel yang merupakan pusat pengatur kegiatan dan perkembangan sel adalah….
a. Vakuola
b. Nukleus
c. Protoplasma
d. Sitoplasma

43. Bagian sel yang berfungsi untuk proses oksidasi adalah…
a. Sitoplasma
b. Mitokondria
c. protoplasma
d. Vakuola

44. Sel yang intinya memiliki selaput inti disebut….
a. Prokarion
b. eukarion
c. Nukleus
d. Nukleolus

45. Organisme yang memperoleh energi dengan mendapatkan makanan dari organisme lain disebut….
a. Organisme autotrof
b. Organisme heterotrof
c. Organisme fotoautotrof
d. Karnivora

46. Suatu bentuk interaksi dua organisme dan hanya salah satu saja yang beruntung, sedangkan lainnya juga tidak diragukan disebut…
a. Komensalisme
b. Mutualisme
c. Kompetisi
d. Parasitisme

47. Vegetasi yang mengurangi tingkat abrasi adalah….
a. Rumput
b. Pandan
c. Bakau
d. Kelapa

48. Jaringan yang berfungsi sebagai penghantar rangsang adalah…
a. Otot
b. lambung
c. Miofibril
d. Saraf

49. Sistem organ yang tidak terdapat pada tumbuhan yaitu….
a. Sistem pengangkutan
b. Sistem ekskresi
c. Sistem pernapasan
d. Sistem indra

50. Kelompok hewan Omnivora dibawah ini adalah….
a. Tikus, babi dan kelinci
b. Tikus, ayam dan musang
c. Tikus, ayam dan babi
d. Ayam, babi dan luwak

Rabu, 09 Maret 2011

pembudidayaan jamur tiram putih


BUDIDAYA TANAMAN JAMUR TIRAM
                                                            Oleh : Teguh wibowo,S.Si

I.  SYARAT PERTUMBUHAN
 1.1.      Iklim
 a)   Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak dan remang-remang, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.b)   Kelembaban ruangan optimal 90-96% yang harus dipertahankan dengan menyemprotkan air secara teratur.c)   Suhu udara untuk pertumbuhan miselia adalah 23-28 derajat C dan untuk pertumbuhan tubuh buah adalah 13-15 derajat C. 1.2.      Media Tanam 
Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya modern, media tumbuh berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P dan air.  
1.3.      Ketinggian Tempat 
Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.   


II.  PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
 2.1.      Pembibitan 
2.1.1.    Sumber Bibit a)   Sumber alami Dipakai untuk media tradisional. Batang kayu yang telah ditumbuhi jamur dilembabkan, kemudian dirajang sepanjang 5-10 cm dan lebar 1-2 cm. Potongan disebarkan ke batang kayu lain yang dijadikan media tumbuh.  b)   SporaSpora terbentuk di tudung/payung bagian bawah. Tudung/payung yang berumur 3 hari dihancurkan di dalam air bersih. Cara penggunaan cairan ini ada 2 macam: (1) cairan ini dapat digunakan langsung sebagai bibit; (2) cairan disiramkan ke media yang tersusun dari serbuk gergaji dan kukusan jagung/padi. Setelah diinapkan beberapa hari, miselium akan tumbuh menyelimuti media dan siap digunakan. c)   Biakan murniCara ini menghasilkan bibit berkualitas.
1.   Siapkan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang terdiri atas ekstrakt kentang 1 liter (1 kg kentang digodog dengan 1 liter air, lalu disaring), gula dekstrosa 20 gram, ekstrak ragi 5 gram (dapat diganti dengan 400 ml air ragi tetapi air kentang jadi 600 ml) dan agar-agar batang 20%. Media lain yang bahan mudah didapat terdiri atas 1/4 kg kentang, 1/4 kg bawang bombay, 1/4 kg aci, 1 sendok makan gips dan 3 bungkus agar-agar kecil. Panaskan campuran media tersebut untuk melarutkan agar-agar. Masukkan 15 cc media ke dalam tabung reaksi 25 cc kemudian disterilkan dalam autoklaf pada temperatur 121 derajat C, tekanan 1,5 selama 15 menit atau dengan dikukus pada temperatur 100 derajat C  selama 8 jam.Biarkan media PDA sampai hangat tetapi masih cair. Buka sedikit cawan petri bagian atas, masukkan segera media ke dalam cawan petri steril secara aseptik. Tutup cawan petri dengan cepat. Setelah agar membeku, balikkan posisi cawan petri. Media ini disebut dengan media lempeng agar.2.   Ambil tubuh buah berumur 3 hari (diameter sekitar 10 cm) yang sehat, mulus dan bagian sisinya tidak berkerut. Lepaskan stipe/bilah di bagian bawah tubuh buah. Ambil potongan bilah dengan pinset steril dan letakkan di tengah media lempeng agar yang telah disiapkan. Inkubasikan media di dalam inkubator pada temperatur 28 derajat C. Pada hari ke 2, miselium mulai tumbuh dan pada hari ke 5 seluruh permukaan media tertutupi miselium. Biakan murni ini disebut dengan bibit F1. 3.   Pengerjaan seluruh proses di atas harus aseptik/bersih untuk menghindari tumbuhnya jamur yang tidak dikehendaki. Sebelum digunakan alat-alat berupa pisau atau pinset harus dibakar di atas api. Sebaiknya pengerjaan dilakukan di dalam laminar flow atau transfer box yang dijamin kebersihannya. 4.   Pembiakan murni jamur tiram ini sudah dibuat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Unpad, Jurusan Biologi ITB dan PAU Mikrobiologi ITB. Bibit jamur murni bisa disimpan sampai 6 bulan pada temperatur sekitar 4 derajat C.  2.1.2.    Pembuatan Bibit Jamur F2 Bahan-bahan untuk media bibit F2 adalah:a)      Jagung tumbuk atau padi bergabah = 60%.b)      Serbuk gergaji = 38%.c)      Kapur = 0,5-1%.d)      Gips = 0,1-1%. Sebelum dicampurkan, jagung tumbuk/padi direndam semalam dan dikukus 2 jam sampai mekar. Media dimasukkan ke dalam toples bekas jam.Satu lempeng agar bibit F1 dibagi menjadi delapan bagian. 1 bagian dimasukkan ke dalam media di atas dengan miselium menempel pada media. Setelah 2-4 minggu seluruh media ditumbuhi miselium dan siap ditanam ke log. 2.1.3.    Pembuatan Bibit Jamur F3 Walaupun bibit F2 lebih baik daripada F3, banyak petani jamur yang menggunakan bibit F3 untuk ditanamkan ke dalam log. Media untuk bibit F3 berupa log dengan komposisi media dan cara pembuatan yang sama dengan log produksi, hanya ukuran plastiknya sekitar 1 kg. Bibit F3 dibuat dengan menambahkan 2 sendok makan bibit F2 ke bagian atas log, lalu diinkubasikan selama 1 bulan sampai miselium memenuhi seluruh permukaan log. Bibit F3 siap ditanamkan ke log produksi. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan steril di dalam laminar flow atau transfer box.
  2.2.      Pengolahan Media Tanam 
2.2.1.    Persiapan Untuk 80 log diperlukan bahan-bahan seperti di bawah ini:a)   Serbuk gergaji atau ampas tebu halus=100 kgb)   Tepung jagung=10 kgc)   Dedak halus=10 kgd)   Pupuk SP36=0,5 kge)   Gips=0,5 kgf)    Air=50-60% Bahan-bahan kecuali air dicampur merata, tambahkan air sampai media dapat dikepal.  2.2.2.    Pembuatan Log Media dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas kapasitas 1,5-2 kg sampai Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Ikat mulut plastik dengan karet tahan panas dan sterilkan.  2.2.3.    Sterilisasi Log Sterilisasi perlu dilakukan agar media bebas dari mikroba lainnya. Terdapat dua cara sterilisasi yaitu: a)   Sterilisasi pada temperatur 100 derajat C selama 8 jam dengan cara mengukus. Biasanya digunakan drum kapasitas 50 log yang dipanaskan dengan kompor minyak tanah. b)   Sterilisasi pada temperatur 121 derajat C selama 15 menit dengan menggunakan otoklaf atau dandang bertekanan uap.  
2.3.      Teknik Penanaman 
2.3.1.    Penanaman Bibit Buka bagian atas log yang telah disterilkan. Hamparkan 1-2 sendok makan bibit jamur F3 atau F2. Gunakan sendok yang telah dipanaskan di atas api. Rapatkan kembali plastik bagian atas. Masukkan cincin dari bambu berdiameter 3 cm dan tinggi 1 cm ke dalam plastik yang dirapatkan tersebut. Isi lubang yang terbentuk dengan kapas. Tutup kapas beserta cincin dengan kertas koran dan ikat. 2.3.2.    Penyimpanan Log Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan  maka masa tanam jamur tiram tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat.  Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan  miselium dan tubuh buah. Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur skala besar atau di dalam bangunan semi permanen. Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m2 yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m2. Jarak antar petak 40-60 cm. Di dalam setiap petak dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.  Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan penyimpanan adalah:a)   Temperatur untuk pembentukan miselium adalah 23-28 derajat Cb)   Temperatur untuk pembentukan tubuh buah adalah 13-15 derajat Cc)   Kelembaban udara 90-96%d)   Kadar air log 35-45%e)   Udara di dalam tidak tercemari asap/gas. Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari satu log tidak bertumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.  
2.4.      Pemeliharaan Tanaman 
2.4.1.    Pemeliharaan Log Log yang akan membentuk miselium dan tubuh buah harus dipelihara. Pemeliharaan berhubungan dengan menjaga lingkungan agar tetap optimuma)   Kandungan air yang baik 35-45%. Kekurangan air menyebabkan miselium tidak membentuk tubuh buah karena kekeringan dan kelebihan air menyebabkan tumbuhnya jenis jamur lain yang tidak diinginkan. b)   Cahaya. Perkembangan miselium dan tubuh buah akan terhambat dengan adanya cahaya langsung. Tempat penyimpanan harus tetap teduh dan sinar matahari tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan. 2.4.2.    Pembentukan Miselium dan Tubuh Buah a)   Penumbuhan Miselium.Miselium akan tumbuh memenuhi permukaan log setelah penyimpanan selama kurang lebih 1 bulan. Selama jangka waktu tersebut, temperatur dan kelembaban harus optimal. Pengaturan temperatur dan kelembaban dapat dilakukan dengan cara:1.   Menyemprotkan air dengan sprayer ke dinding-dinding bangunan penyimpanan dan ke ruang di antara jajaran log. 2.   Menyemprotkan air dengan sprinkel bernozel halus. b)   Pembentukan tubuh buah pertama.Setelah miselium tumbuh sempurna, lepaskan cincin log dan buka plastik bagian atas sehingga seluruh permukaan atas log kontak dengan udara. Pada waktu ini diperlukan raising yaitu pengaturan lingkungan agar tubuh buah tumbuh. Raising dilakukan dengan:1.   Menurunkan temperatur ruang menjadi 13-15 derajat C dengan menggunakan pengatur temperatur (Air Conditioning) atau menyemprotkan air dengan nozel halus secara intensif.2.   Menurunkan temperatur dan sekaligus menyemprotkan bahan yang mengandung hormon pertumbuhan ke permukaan log yang kontak dengan udara. Air kelapa atau ekstrakt toge dapat dipakai sebagai sumber hormon tsb. Dengan cara ini pertumbuhan tubuh buah akan mencapai dua kali lipat dibandingkan cara pertama. Tubuh buah pertama terbentuk setelah 3-5 hari pembukaan.  c)   Pembentukan tubuh buah selanjutnyaSetelah tubuh buah pertama dipanen, turunkan bukaan plastik sampai ½ bagian log. Kadang-kadang calon bakal buah sudah tumbuh di bawah plastik yang belum terbuka. Bagian plastik tersebut harus dilubangi untuk memberi kesempatan tubuh buah keluar dan tumbuh.  Pembukaan log sebaiknya tidak dilakukan sekaligus, terutama pada budidaya skala besar. Jarak pembukaan satu kelompok log dengan kelompok lainnya ditentukan sedemikian rupa sehingga setiap hari ada tubuh buah yang dipanen. Pembukaan log yang bertahap akan menjamin kelangsungan produksi.
 2.5.      Hama dan Penyakit 
2.5.1.    Hama Hama yang banyak terdapat di tempat budidaya jamur adalah serangga baik berupa kumbang atau kutu. Pencegahan dengan sanitasi lingkungan atau, alternatif  terakhir, penyemprotan insektisida. Perlu diingat bahwa residu insektisida akan menempel di tubuh buah sehingga jamur yang dipanen harus dicuci bersih di air mengalir. Pencucian dapat menyebabkan penurunan kualitas jamur kalau kelebihan air tidak langsung dihilangkan dengan cara ditiriskan. 2.5.2.    Penyakit Penyebab timbulnya penyakit adalah sterilisasi yang tidak sempurna, bibit yang tidak murni, alat yang kurang bersih dan kandungan air media terlalu tinggi. Penyakit berupa tumbuhnya jamur lain seperti Mucor, Rhiozopus, Penicillium dan Aspergillus pada log. Serangan jamur-jamur tersebut dicirikan dengan timbulnya miselium yang berwarna hitam, kuning atau putih dan timbulnya lendir. Pertumbuhan jamur tiram menjadi terhambat atau tidak tumbuh sama sekali. Serangan dapat terjadi di log yang belum atau sudah dibuka.  Pengendalian dilakukan dengan memperbaiki kultur teknis dan meningkatkan kebersihan lingkungan pada saat pembuatan media dan bibit serta lingkungan bangunan penyimpanan.
  2.6.      Panen 
2.6.1.    Ciri dan Umur Panen Jamur tiram Pleurotus adalah jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen pada waktu umur muda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal pada 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.  2.6.2.    Cara Panen Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat menimbulkan busuk. Potong jamur dengan pisau yang besih dan tajam dan simpan di wadah plastik dengan tumpukan setinggi 15 cm.  2.6.3.    Periode Panen Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali tergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.
 2.7.      Pascapanen 
2.7.1.    Penyortiran Setelah dipanen, batang tubuh buah dipotong. Pisahkan jamur yang rusak dari jamur yang baik, pisahkan pula jamur sesuai dengan ukurannya.  2.7.2.    Penyimpanan Setelah penyortiran, buang kotoran pada jamur tanpa mencucinya. Simpan di dalam wadah bersih dan tempatkan di kamar dengan temperatur 15 derajat C. Jamur dapat tetap segar selama 5 x 24 jam.  Sebelum pengemasan, jamur dapat disemprot dengan larutan natrium bisulfit 0,1-0,2% yang menghambat pembusukan 2.7.3.    Pengemasan Pengemasan dilakukan dalam:a)   Kantung plastikb)   Kantung plastik yang divakum (udara dikeluarkan)c)   Wadah plastik putih dan ditutup dengan plastik lembaran tipis. 2.7.4.    Penanganan Lain a)   Pengeringan. Jamur direndam dalam air bersih, atau cuci dengan air mengalir lalu diiris tipis atau dibiarkan seperti adanya. Masukkan ke dalam air mendidih sebentar, lalu tiriskan. Keringkan jamur di dalam oven listrik/ minyak tanah. b)   Penambahan senyawa pengawet. Jamur utuh dibersihkan dari kotoran jika perlu dengan air mengalir. Rendam dalam asam sitrat 0,1% selama 5 menit. Cuci dengan air mengalir. Masukkan ke dalam larutan yang terdiri atas garam dapur (15%), garam sitrat (0,5%), SO2 (1%), kalium bikarbonat (0,1%) dan kalium metabisulfida (<1%) selama 10-15 menit.  Tiriskan kembali. Jamur akan awet selama 2 minggu tanpa pengepakan dan 1 bulan bila langsung dipak cara vakum.

Slamat Mencoba, Semoga Sukses

Selasa, 08 Maret 2011

proses pembuatan kompos sederhana


boisca itu sejenis bioaktivator untuk pengomposan yang dapat disubsitusi dengan EM4. EM4 dapat anda beli di toko-toko pertanian. Atau anda dapat membuatnya sendiri, ini cara pembuatannya :
Bahan-bahan :
Susu sapi atau susu kambing murni.
Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.
Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.
Alat-alat yang diperlukan :
Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.
Cara pembuatan :
Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati.
Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.
Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.
Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.
Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.
Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.
Adapun prosedur pembiakan bakteri EM4 adalah sebagai berikut:
Bahan dan Komposisi:
1 liter bakteri
3 kg bekatul (minimal)
¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)
¼ kg terasi
5 liter air
Alat dan Sarana:
Ember
Pengaduk
Panci pemasak air
Botol penyimpan
Saringan (dari kain atau kawat kasa)
Cara Pembiakan:
Panaskan 5 liter air sampai mendidih.
Masukkan terasi, bekatul dan tetes tebu/gula (jika memakai gula merah harus dihancurkan dulu), lalu aduk hingga rata.
Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin! (karena kalau tidak betul-betul dingin, adonan justru dapat membunuh bakteri yang akan dibiakkan).
Masukkan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.
Pada hari ketiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari kurang lebih 10 menit.
Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemudian disimpan dalam botol yang terbuka atau ditutup jangan terlalu rapat (agar bakteri tetap mendapatkan oksigend ari udara).
Selanjutnya, botol-botol bakteri tersebut siap digunakan untuk membuat kompos, pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang akan diuraikan dibawah ini.
Catatan: Ampas hasil saringan dapat untuk membiakkan lagi dengan menyiapkan air kurang lebih 1 liter dan menambahkan air matang dingin dan gula saja.
Mulai dari internet sampai toko buku sudah cukup banyak saya jelajahi dalam rangka mencari tahu bagaimana cara membuat kompos *yang agak mudah*. Tapi ternyata masing-masing pasti ada perbedaannya. Yang sama cuma tujuannya: membusukkan sampah hingga mencapai suhu tertentu.